Gunung Binaiya

Share:


Perjalanan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tapi akan terekam erat di kepala.
Ketika badan dibawa melangkah pergi meninggalkan desa Piliana di malam hari yang cantik, diiringi lagu Sampai Jumpa-nya Endank Soekamti, masih juga nggak ada ungkapan yang tepat untuk melukiskan Binaiya, salah satu gunung yang punya beragam jenis trek perjalanan.

 
Trek perjalanan yang nggak akan dilalui dengan mudah kalau saja tidak mendapatkan tim yang tepat, trek yang bisa bikin menangis menjerit jika fisik tak terlatih, atau trek yang bisa membuatmu putar balik kalau tidak memiliki mental yang pernah ditempa dengan baik.
Tabah sampai akhir.




 
Dari medan yang berlumpur, becek, berbatu licin, batu tajam, tanjakan curam, hingga menyusuri jurang.

Dari meminum air yang begitu jernih dari aliran sungai hingga meneguk air genangan hujan. Dari air yg segar hingga air bercampur tanah.

Binaiya menyisakan berjuta kenangan. Dari sejak malam pertama saat kaki kami melangkah ditingkahi puluhan kunang2nya yg mengintip dari balik dedaunan hingga hamparan bintang seperti bukit berlian di atas sana. Sejak saat itu, kami sudah jatuh cinta. Dan saat kami menoleh di malam terakhir, kami tahu, Binaiya sedang melengkungkan senyumannya.
---------
Kami melo sungguh. Perjalanan kali ini terlalu mengena di hati. Baru pertama kali ini si bocil ngeliat kunang2 puluhan banyaknya, berjalan di atas pelangi, meneguk air yg sungguh jernih, mandi2 melepas penat di sungai, dapat durian jatuh di tengah hutan, berlari2an di dalam hutan lumut yg keemasan.

Si bocil sungguh menikmati perjalanan sampai dia mewek saat kapal cepat harus membawanya kembali pulang.
---------
Datang akan pergi
lewat kan berlalu
ada kan tiada
bertemu akan berpisah
awal kan berakhir
terbit kan tenggelam
pasang akan surut
bertemu akan berpisah
hei....sampai jumpa di lain hari
untuk kita bertemu lagi
kurelakan dirimu pergi
meskipun ku tak siap untuk merindu
ku tak siap tanpa dirimu
ku harap terbaik untukmu

No comments